-

Sabtu, 26 Desember 2009

Al-Qur’an dan Tradisi Yahudi-Kristen

Al-Qur’an dan Tradisi Yahudi-Kristen (J. Wansbrough)
Oleh Cholid Abdullah

Banyak orientalis abad ke-19 yang terlalu memusatkan perhatiannya pada upaya untuk menemukan sumber-sumber al-Qur’an. Kebanyakan hasil akhir yang dicapai oleh mereka adalah memandang bahwa tradisi-tradisi Yahudi (bagi orientalis Yahudi) maupun tradisi-tradisi Kristen (bagi orientalis Kristen) adalah sumber-sumber dari al-Qur’an. Kebanyakan metode yang digunakan oleh mereka adalah metode analisis sastra.
Demikian halnya metode yang digunakan oleh Wansbrough. Bahkan, hasil penelitian yang ia kemukakan melangkah lebih jauh lagi, yang berbeda dengan kecenderungan karya-karya Barat sebelumnya. Menurutnya, al-Qur’an yang ada ditangan umat Islam sekarang ini tidak hanya terpengaruh dari tradisi Yahudi-Kristen, tetapi merupakan hasil konspirasi kaum muslimin yang awal, yang sepenuhnya dalam tradisi Yahudi-Kristen.
Menurut saya hal ini tidaklah tepat. Memang tidak dapat dipungkiri adanya kesamaan antara al-Qur’an dengan tradisi-tradisi Yahudi maupun Kristen (yang tertuang dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru). Tetapi persamaan ini tidak mutlak mengakibatkan bahwa yang datang kemudian (al-Qur’an) menjiplak atau terpengaruh dari yang datang sebelumnya (Taurat maupun Injil). Dua orang yang berbeda bisa saja memaparkan gambar satu objek tertentu dan menampilkannya dalam bentuk yang sama walaupun mereka tidak pernah saling bertemu. Persamaan itu lahir karena keduanya mengunjungi objek tersebut dan memaparkan sebagaimana adanya.
Demikian halnya apa yang terjadi dengan Nabi Muhammad, Nabi Musa maupun Nabi Isa. Apa yang disampaikan olah Nabi Muhammad yang sama dengan apa yang disampaikan olah Nabi Musa atau Isa, bukanlah karena Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir yang berarti penjiplak dari nabi sebelumnya. Tetapi persamaan itu adalah karena memang sumber yang menyampaikan kepada ketiga nabi tersebut adalah sama, yakni Allah. Demikian juga yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa meskipun persoalan yang diuraikan oleh ketiga kitab tersebut adalah sama, tetapi tidak jarang ditemukan perbedaan dalam rincian. Wallahu a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar